ArrgGGh...
Sudahlah...
Aci kembali menghempaskan dirinya di atas tempat tidur, sepulang
sekolah. Dia merasa sangat lelah. Apalagi setelah mengetahui semua hal yang
baru ia dapat dari sms salah satu temannya. Baru saja dia ingin melepaskan
semuanya. Namun hanya dalam beberapa detik, Aci kembali melihat sosok lama yang
saat itu sedang tak ingin melintas dalam bayangannya.
Aci tak tau lagi harus berbuat apa untuk mengambil sikap pada
semua hal yang telah terjadi. Karena bahkan tak ada kata yang mampu
diterjemahkan olehnya lagi. Rasa terkuat hanyalah emosi, emosi, emosi semata.
Tanpa bisa diketahui alasan apa yang sebenarnya tersimpan.
Dia hanya bisa mengamuk dalam fikirannya sendiri.
“Aku lelah... Aku tak ingin ada yang menggangguku” gumamnya
dalam lamunannya. Dia benar tak ingin ada siapapun atau hal apapun yang
mengganggunya. Aci benar-benar ingin mengosongkan semua hal yang memenuhi hati
dan fikirannya saat itu.
“aku tak berhak mengusirmu, namun jika kau datang untuk saat
ini, aku berharap kau tak pernah menyesal karena datang di waktu yang paling
tidak kuinginkan” begitulah Aci menuliskan kemarahannya di alam bawah sadarnya
pada seorang yang tertulis nama di hp sebagai pengirim sms barusan.
Aci pun menutup kemarahannya dengan sebait do’a..
“Aku berharap My God, aku tak melakukan hal itu padamu. Aku tak
ingin kau melangkah pergi bersama percikan api yang kian menggelegar bersama
hadirmu”
0171116
Tidak ada komentar:
Posting Komentar