Entahlah…
Ara
pun bingung dengan jalan kehidupannya. Yang ada hanya sebuah kobaran amarah,
melihat keluarganya di ambang kehancuran. Tak ada yang perlu disalahkan memang,
“Mungkin memang aku yang salah ditakdirkan untuk dilahirkan dari keluarga ini,”
Gumam Ara dalam hati.
Namun Ara pun teringat akan perkataan Soe
Hok Gie dalam bukunya yang berjuddul “Catatan seorang demonstran” yang
mengatakan bahwa tak ada manusia yang bisa memilih dari mana atau kelompok mana
ia dilahirkan. Yah, mungkin itulah yang disebut dengan takdir.
Hamper setiap hari air mata menemani
hari-harinya. Karena memang mengingat begitu pedih lika-liku kehidupannya. Pahit
yang harus dijalaninya.
Namun ara begitu bersyukur kalau saat ini
dia merasa memiliki saudara baru yang ia inisialkan “CG”. Dia yang menjadi
semangat Ara saat ini. Ara selalu ingin berada di dekatnya. Karena setiap ada
diketnya yang ada hanya energy positif.
Hanya harapan yang saat ini tersimpan,
berharap aka nada keajaiban Tuhan. Tuk membalas tetesan-tetesan air mata yang
selama ini terlinang. Semoga mendapat kemudahan akan jalan kehidupannya
selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar