Ketika cinta memiliki konsep begitu sederhana,
lantas apa makna dari setia? Cinta memang suatu kata yang paling sederhana.
Suatu kata yang tak mampu terpecahkan dan teruraikan lagi. Di dalamnya tak
pernah tersimpan kata kebencian. Karena konsep dari cinta sendiri hanyalah
memberi. Cinta tak pernah sedikit pun untuk mengharap kembali.
Sedangkan Kata Setia....
Bahkan tak mampu untuk ku
jumpa dengan kata tersebut. Atau bahkan aku tak yakin pula jikalau kata Setia
tersebut bisa sampai merasuk ke dalam jiwa para pecinta. Karena kata kesetiaan
sendiri, identik dengan air mata. Kata kesetiaan hanyalah berbasis wacana, yang
menjadi identitas formal.
Karena konsep cinta tak harus memiliki. Jika kamu
cinta, ya sudah Cinta saja. Sederhana bukan???
Untuk setia??? Silahkan...
Setia pada Cinta_mu,
ataukah setia pada orang yang kamu cintai???
Di setiap cerita yang ku temui, Setia ada karena dia
tak pernah mencinta. Mungkin, yang ada karena alasan bertahan pada satu
pilihan.
Lantas, bagaimana cara setia? Bertahan pada satu
pilihan dengan alasan cinta? Padahal cinta sendiri pun tak pernah melarang
untuk memilih mencintai lebih dari satu. Ataukah Setia itu tidak mengisi
kekosongan, atau tidak berpaling?
Lantas bagaimana dengan Konsep ‘Bosan’ ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar