Bukan hal yang bisa dibilang penting, tapi lebih dari cukup jikalau tuk
menemukan jalan mencapai masa depan. Suatu hal yang disebut sibuk hingga mampu
menghabiskan sisa waktu yang dimiliki. Hanya sepenggal cerita saja yang dibagi
pada seorang anak manusia yang merasa tersesat dalam lakon yang dipilihnya
sendiri.
Temuan
baru ketika berkelana ke kota yang khas dengan suhu dinginnya. Langkah yang
ditempuh pun akhirnya berakhir dengan obrolan ringan yang penuh makna, dengan
lawan bicara yang ternyata memiliki background
organisasi yang sama. Tak ada yang serius pada awalnya, namun pertemuan
yang bermula dari celetuk-celetuk ringan pada akhirnya memperkenalkan dengan
sesosok yang kubilang jenius. Dia yang dikenal bukan orang penting. Namun
dibalik penampilan yang bisa disebut tidak meyakinkan, dia memiliki banyak
karya buku yang telah diterbitkan berbagai penerbit dan juga telah di-Launchingkan.
Ketika
dicerca berbagai pertanyaan pun, awalnya dia enggan menjelaskan. Namun pada
akhirnya dia berhasil menyatakan bahwasanya buku yang berhasil ia terbitkan
sekitar 50 buah buku yang salah satunya berjudul ‘filsafat cinta’. Bahkan ketika
acara launching bukunya, dia mengundang berbagai jajaran birokrat kampus. Salah
satunya dalam sambutannya menyatakan bahwasanya keberhasilan “Jenius” ini bisa
menjadi anugerah bisa juga menjadi musibah. Dikatakan musibah dikarenakan
system kredit semester (SKS) yang berhasil ditempuh “jenius” ini tidak lebih
dari 20 sks.
Jenius
pun menjelaskan dalam obrolannya bahwasanya dia menjadi seperti itu karena
didikan salah seorang senior organisasinya. Tidak ada yang istimewa sebenarnya.
Setelah ia menempuh jenjang kaderisasi, akhirnya dia pun mendatangi salah
seorang seniornya untuk berguru. Awalnya dia pun disuruh berendam di air dingin
selama tiga hari berturut-turut. Setelah itu ia pun disuruh memandang daun yang
dipetik dari pohon dengan kisaran waktu dua jam setiap hari selama seminggu.
Lalu, ia pun disuruh menulis dua lembar kertas HVS bolak-balik. Hanya
sesederhana itu yang ia lakukan tanpa tahu maksud yang sebenarnya dari semua
itu. Namun satu yang pasti ia berhasil menghasilkan karya seperti ini saat ini.
Tidak
hanya seorang “jenius”, ada lagi seorang gadis yang memiliki kisah tak kalah
istimewa dengannya. Kusebut dia Mutiara. Gadis yang pada saat itu duduk di
semester tiga dan telah berhasil menjadi asisten dosen (Asdos) di usia sebelia
itu. Hampir sama dengan jenius, Mutiara pun awalnya tak mau menjelaskan
bagaimana asal mulanya dirinya menjadi seperti ini. Hingga dia pun menjawab
bahwasanya setelah ia mengikuti jenjang kaderisasi dia pun mendatangi seniornya
untuk menimba ilmu. Awalnya dia pun disuruh memasak, membersihkan, dan
mempersiapkan seluruh orang yang berada di basecamp
organisasinya selama beberapa minggu. Seiring berjalannya waktu Mutiara pun
tumbuh menjadi begitu pandai di bidang akademiknya hingga berhasil menjadi
Asdos.
Mungkin
itulah jalan kehidupan yang harus ditentukan. Tak bisa jika menginginkan sukses
di keduanya. Karena kemungkinan focus yang dimiliki tersebut akan terbagi. Jadi
mulai saat ini tentukan ke arah mana kesuksesanmu, Akademik atau non akademik.
Jangan biarkan pikiranmu mengambang diantara keduanya. Apalagi jika keduanya
harus musnah bersama kepergian sang waktu. Sama saja dengan membuang-buang
waktu dan menyia-nyiakan usia saja.
Ocehan
selanjutnya pun tentang “Rasa”. Apakah kamu sadar apa yang kamu lakukan? Apakah
kamu sadar apa yang kamu rasakan? Jika pernah merasa begitu sakit hati karena
perihal keluarga, ayolah… gunakan itu menjadi motivasi terkuatmu.
Jika
backgroundmu bukan anak orang kaya,
sedang sekarang mereka keluargamu juga tak berpeluang kaya, lantas apa yang
kamu banggakan?
Terus terpuruk dalam kemiskinan?
Terus terpuruk dengan kekurangan?
Hantam mereka dengan kesuksesanmu. Jika uang jawaban
untuk mereka, silahkan kaya… tak ada larangan untuk itu.
Untuk
mengasah Rasa yang kamu miliki, asahlah ketika sholat. Sadari ketika kamu
mengangkat tangan untuk takbir. Sadari saat itu kamu sedang berdiri. Rasakan
Allah hadir di hadapan seorang hamba sepertimu..
Ketika
kamu telah berhasil merasakan apa yang ada di sekitarmu, bahkan alam pun akan
mengajak bicara padamu. Dia kan menyampaikan semuanya padamu tentag hal yang
tak pernah kau ketahui.
Maka,
asahlah rasa yang kamu miliki..
Sadari
semua hal yang belum pernah kamu sadari..
Lakukan
semua hal yang belum kamu lakukan sebelum semuanya terlambat,,,!!!
Giok, 07 feb 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar