Minggu, 17 Januari 2021

Wirausaha Produk Kerajinan Fungsional Dari Limbah

 

 Diversifikasi Produk dalam Kewirausahaan Produk Kerajinan 

Hukum ekonomi dasar menjelaskan hubungan antara ketersediaan barang di pasar (supply) dan permintaan pembeli (demand). Ketersediaan barang yang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga barang. Apabila banyak produsen memproduksi barang yang sama dan ketersediaan barang menjadi terlalu tinggi dibandingkan dengan permintaan pasar, maka harga akan menjadi sangat mudah atau barang tidak laku. Pada saat itulah diperlukan inovasi untuk pengembangan desain produk baru atau target pasar yang baru. 


Pengembangan produk baru dari wirausaha kerajinan hiasan dari limbah dapat berupa pengembangan produk-produk hiasan dengan desain baru atau pengembangan produk baru selain hiasan yaitu produk fungsional. Produk fungsional tersebut dapat terbuat dari bahan baku limbah yang sama, sehingga perolehan bahan baku, teknik, dan alat kerja tidak akan banyak berubah. Perbedaan dapat terdapat pada cara pengemasan dan promosi produk. 


Wirausaha Produk Kerajinan Fungsional Dari Limbah dapat memiliki pasar yang berbeda daripada produk hiasan yang sebelumnya telah dibuat. Pasar yang berbeda menyebabkan pasar sasaran menjadi lebih luas sehingga memberikan tantangan sekaligus peluang lebih luas bagi wirausaha untuk berkembang.


Produk Kerajinan Fungsional Berbahan Limbah

Wirausaha Produk Kerajinan Fungsional Dari Limbah dibuat untuk membantu kegiatan manusia. Sangat banyak kegiatan yang dilakukan manusia dari pagi hingga malam hari. Salah satu kegiatan dasar manusia adalah makan. Kegiatan makan didahului dengan mempersiapkan makanan atau memasak. Kegiatan memasak membutuhkan produk-produk fungsional yang digunakan untuk memasak. Kegiatan selanjutnya adalah penyajian serta kegiatan makan. Beragam produk fungsional dibutuhkan untuk penyajian makanan dan kegiatan makan. Produk alat masak beragam, tergantung dari jenis masakan yang akan dibuat. Alat makan pun beragam tergantung pada jenis makanannya. Kegiatan masak dan makan hanya salah satu dari kegiatan sehari-hari manusia. Masih banyak kegiatan dasar lain yang dilakukan dalam keseharian manusia. Kegiatan tersebut pada umumnya membutuhkan produk fungsional.


Selain kegiatan dasar, setiap orang juga memiliki kegiatan yang berbedabeda bergantung dari usia, jenis pekerjaan, hobi dan lokasi tempat tinggalnya. Seorang remaja yang hobi memancing di danau membutuhkan produk fungsional yang berbeda dengan remaja yang suka mencari siput di sawah. Keragaman kegiatan tersebut membutuhkan produk fungsional yang berbeda-beda pula. Hal ini merupakan peluang untuk berkreasi membuat beragam produk fungsional dari bahan limbah.


Wirausaha Produk Kerajinan Fungsional Dari Limbah dapat berupa kerajinan yang terbuat dari bahan limbah. Kerajinan dari bahan limbah dapat menjadi produk fungsional sederhana yang digunakan sehari-hari. Pemanfaatan limbah untuk produk kerajinan fungsional membuat produk menjadi unik. Produk kerajinan yang memiliki keunikan berpotensi menjadi produk yang diminati konsumen. Produk fungsional memiliki tingkatan nilai estetik yang berbeda-beda.


Setelah membaca materi diatas, jawablah pertanyaan berikut:

Tulis nama lengkap dan kelas sebagai bukti absen kehadiran hari ini.. 

1. Sebutkan 5 bahan-bahan limbah yang dapat dibuat menjadi barang fashion! 

2. Jelaskan cara pembuatannya dari barang fashion diatas (Jelaskan 2 saja)! 


Senin, 11 Januari 2021

Kearifan lokal dan pemberdayaan komunitas

 Materi Sosiologi kelas 12 Ips (12 Januari 2021) 

Kearifan Lokal

Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai: suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup; pandangan hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup.

Kearifan lokal itu tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau etnik tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai budaya yang bersifat nasional.


Contoh: hampir di setiap budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan seterusnya.

Pada umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun, diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan (antara lain dalam bentuk pepatah, semboyan, dan peribahasa, folklore), dan manuskrip.


Kelangsungan kearifan lokal tercermin pada nilai-nilai yang berlaku pada sekelompok masyarakat tertentu.

Nilai-nilai tersebut akan menyatu dengan kelompok masyarakat dan dapat diamati melalui sikap dan tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari.


Kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas bangsa, terlebih dalam konteks Indonesia yang memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya yang pada akhirnya melahirkan nilai budaya nasional.

Di Indonesia,  kearifan lokal adalah filosofi dan pandangan hidup yang mewujud dalam berbagai bidang kehidupan (tata nilai sosial dan ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya).


Contoh: kearifan lokal yang bertumpu pada keselarasan alam telah menghasilkan pendopo dalam arsitektur Jawa. Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan sirkulasi udara yang lancar tanpa perlu penyejuk udara.


Pemberdayaan Komunitas dalam Masalah Sosial berdasarkan Kearifan Lokal

Walaupun ada upaya pewarisan kearifan lokal dari generasi ke generasi, tidak ada jaminan bahwa kearifan lokal akan tetap kukuh menghadapi globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang makin pragmatis dan konsumtif.

Kearifan lokal yang sarat kebijakan dan filosofi hidup nyaris tidak terimplementasikan dalam kehidupan masyarakat.




Pemberdayaan Komunitas

Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak.

Ife (1995) mengemukakan bahwa pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment,” yang berarti memberi daya, memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya.


Pemberdayaan Komunitas: suatu proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. (Hatu, 2010)

Contoh program pemberdayaan komunitas yang ada di masyarakat adalah :

PNPM Mandiri

LSM

PLP-BK


Pemberdayaan komunitas sejalan dengan konsep Community Development, yaitu: proses pembangunan jejaring interaksi dalam rangka meningkatkan kapasitas dari semua komunitas, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan pengembangan kualitas hidup masyarakat.


Proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan:

Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya.

Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan.


Kecenderungan kedua (kecenderungan sekunder) menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.


Arah Pemberdayaan Komunitas

Pemberdayaan komunitas diarahkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, misalnya dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, pembukaan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, sehingga kesenjangan sosial dapat diminimalkan.

Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.


Setelah membaca materi diatas, jawablah pertanyaan berikut di kolom komentar.. 

Tuliskan nama, kelas, dan jawaban sebagai bukti absen hari ini

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kearifan lokal! 

2. Sebutkan contoh kearifam lokal yang masih ada di daerahmu! 

Perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang

Materi Prakarya kelas XI Semester 2 (12 Januari 2021) 

     Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah dengan beragam bentuk dan keunikannya merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu kita harus mengingat ciptaan Tuhan Yang Maha Agung ini. Sebagai makhluk ciptaan-Nya, kita wajib mensyukuri apa yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Manusia yang bersyukur adalah manusia yang selalu menerima Tuhan dengan rasa suka cita dan penghargaan mendalam yang diwujudkan dalam berbagai tindakan. Kemampuan bangsa Indonesia untuk berkreasi, mencipta dan berwirausaha harus disyukuri dan selalu diapresiasi. Sebagai makhluk sosial, tentunya kita wajib menghargai seluruh karya ciptaan manusia. Kini seni kerajinan tumbuh pesat di Indonesia, banyak daerah-daerah yang kemudian menjadi sentra-sentra kerajinan. Kondisi geografis Indonesia merupakan faktor pendukung yang menjamurnya seni kerajinan nusantara. Perkembangan produk kerajinan di Indonesia sangat tergantung dari kemampuan berwirausaha dari masyarakatnya. Oleh karena itu, pemahaman tentang kewirausahaan sangat penting dalam rangka mengembangkan produk kerajinan daerah di nusantara. Dan kali ini kita akan mempelajari wirausaha kerajinan dari limbah bangun ruang.

Sumber Daya yang Dibutuhkan dalam Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang.

Faktor-faktor sumber daya yang mendukung usaha produk kerajinan dari bahan limbah bangun ruang adalah sebagai berikut:

a. Faktor Manusia

Faktor manusia merupakan faktor utama yang mampu mewujudkan usaha karena manusia yang mempunyai ide dan rencana usaha, manusia juga yang akan mewujudkannya. Disini diperlukan manusia yang beretos kerja tinggi, rajin, optimis dan pantang menyerah.


b. Faktor Keuangan

Faktor keuangan merupakan faktor penunjang penunjang usaha. Faktor tersebut digunakan untuk modal usaha dan pemenuhan pengeluaran untuk kepentingan operasi produksi seperti pembelian bahan baku, gaji pegawai, promosi, dan biaya distribusi. Dalam hal ini diperlukan kedisiplinan yang ketat dalam penggunaan dana sehingga segala kegiatan keuangan harus dicatat dan dibukukan secara rapi, teliti, dan terus-menerus.


c. Faktor Organisasi

Dengan adanya faktor organisasi maka sumber daya akan masuk pada suatu pola, sehingga orang-orang akan dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.

Dengan adanya organisasi berarti seorang wirausaha dapat:

1. Mempertegas hubungan dengan para karyawan

2. Menciptakan hubungan antarkaryawan

3. Mengetahui tugas yang akan dijalankan

4. Mengetahui kepada siapa karyawan harus bertanggung jawab.

d. Faktor Perencanaan

Perencanaan usaha dapat digunakan sebagai alat pengawas dan usaha. Oleh karena itu, perencanaan harus dibuat oleh wirausaha sejak didirikan, dimulai dari:

1. Merencanakan produk apa yang akan dibuat

2. Memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan

3. Merencanakan jumlah produk yang akan dibuat

4. Merencanakan tempat pemasaran produk.

e. Faktor pengawasan Usaha

Dalam lingkungannya dengan kegiatan pembinaan, yang perlu dilakukan wirausahawan adalah sebagai berikut:

1. Menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usahanya

2. Menyusun struktur organisasi usaha

3. Memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan

4. Menetapkan balas jasa dan insentif

5. Membuat jadwal usaha

6. Pengaturan mesin-mesin produksi

7. Pengaturan tata laksana usaha

8. Penataan barang-barang

9. Penataan administrasi usaha

10. Pengawasan usaha dan pengendaliannya.

f. Faktor Pemasaran

Faktor pemasaran produk kerajinan adalah sebagai berikut ini:

1. Daya serap pasar dan prospeknya

2. Kondisi pemasaran dan prospeknya

3. Program pemasarannya.

g. Faktor Administrasi

Untuk menunjang kelancaran kegiatannya, sebaiknya seorang wirausaha yang mempunyai catatan tentang kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya. Catatan tersebut dibuat secara kronologis dan kemudian didokumentasikan.



Setelah membaca materi di atas jawablah pertanyaan berikut di kolom komentar.. 

Tuliskan nama dan kelas, kemudian jawabannya sebagai bukti absen. 

1. Menurutmu kerajinan apa yang paling menguntungkan di era saat ini? Jelaskan alasannya! 

2. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang limbah berbentuk bangun ruang!