Selasa, 14 Februari 2017

Surat Cintaku untuk sang Maha Kasih

Teruntuk dikau Calon Masa depanku…
Ketika Skenario-Nya masih penuh misteri,
Diri ini pun tak kuasa meminta lebih
Karna Aku bukanlah seorang perempuan yang sempurna

Bukan seorang penghafal hadis atau kalam ilahi
Bukan juga intelektual sejati
Atau putri pembesar negeri ini
Hanyalah sang hamba yang senantiasa memperbaiki diri
Tak ada hal apapun yang istimewa
Atau harta benda yang berlimpah
Bahkan amalan yang sempurna
Hanyalah seorang muslimah yang berusaha taat kepada-Nya
Wahai sang maha kasih,
Jagalah dia dalam kasihMu
Satukan kami dalam kisah yang lebih indah
Teruntuk masa depan yang penuh akan RidhoMu
Ya ilahi Robbi,
Penuh harapku akan RahmatMu

Izinkan dia menjadi imamku
Penuntun setiap langkah hidupku
Satukan kami dalam ikatan yang suci
Dengan penuh ketaqwaan akan kalam ilahi
Ya maha kasih
Jika dia untukku
Jaga dan sayangi dia
Ridhoi setiap detik yang dimilikinya
Masa Depanku,
Musytaq Jiddan Ilaik
Syifaul qalbiy….
Ya maha sayang,,
Pertemukan aku dengannya dalam TakdirMu
Satukan aku dengannya dalam lantunan

Qabiltu Nikahaha Wa tazwijaha bil mahril madzkur….

tak ada jawab

Tak tau mengapa…
Malam ini begitu berbeda,
Begitu mencekam kurasa
Tak seperti biasanya, saat ku memilih kembali saat dini hari
Angin berhembus,
Namun dengan nada yang berbeda
Hingga memunculkan sebuah Tanya
Ada apa gerangan,
Alam pun enggan bersuara
Seakan tak mau tau rahasia apa
Misteri yang tersimpan di ujung malam
Hingga malam ini,
Berhasil memunculkan nada-nada ringan
Getaran yang tertahan
Namun tak banyak bermakna
Semua itu akan sirna dengan mudahnya
Karena kurasa cukup lama lebih aku mengenal
Belasan tahun yang telah kulalui
Cukup menjadi sejarah perjalanan-perjalananku

Gresik’16

Hanya Mampu Tersenyum

Aku tak pernah tau misteri Tuhan
Namun senantiasa kujalani scenario-Nya
Tak pernah sedikit pun terlintas dalam benakku
Semua akan benar-benar berakhir
Haruskah dengan cara seperti ini??
Dengan akal sehat yang benar-benar hilang
Satu hal yang sangat diluar jangkauan logika
Kejeniusan yang benar-benar sirna
Mungkin, aku benar-benar harus menambah rasa syukurku pada-Nya
Seberat dan sesulit apapun
Allah akan selalu menolong sang hamba
Nikmat apa yang kau dustakan???
Makasih Tuhan
Kau benar-benar menyelamatkanku
Dari logika yang terbunuh
Kini aku kembali menjadi aku
Bersama harapan dan impian yang kumiliki
Untuk meraih duniaku…
Inilah aku,
Dengan kekuranganku…
Namun aku,
Akan selalu meraih cita-citaku
Tuk kupersembahkan pada orang yang terindah dalam hidupku..
Thanks God….



Gresik, 18 Feb ‘16

Gejolak rasa

Ketika malam masih setia bersama rintikan air hujan
Rembulan pun tak kuasa menampakkan bayangannya
Kerlap kerlip bintang pun bersembunyi dalam kelam
Hanya hitam yang senantiasa berkuasa
          Ketika rindu menyelimuti qalbu
          Apalah daya sang waktu takkan mampu
          Walau hanya tuk mempertemukan
          Membawa dalam alam khayal
Apalah arti derai air mata
Saat waktu enggan berbicara
Tak pernah terungkap kata
Walau hanya sepintas saja
          Hanya bungkam…
          Dalam kesenduan,
Letih…
Jera,
Seperti diam ini
Menyimpan amarah kerinduan
          Malam tak akan pergi
          Jika tiada hadir sang mentari
          Seakan mengusir pergi
          Bersama sang pagi….


Surabaya, Februari ‘16

Senin, 06 Februari 2017

Bersua Kembali



                Bukan hal yang bisa dibilang penting, tapi lebih dari cukup jikalau tuk menemukan jalan mencapai masa depan. Suatu hal yang disebut sibuk hingga mampu menghabiskan sisa waktu yang dimiliki. Hanya sepenggal cerita saja yang dibagi pada seorang anak manusia yang merasa tersesat dalam lakon yang dipilihnya sendiri.
            Temuan baru ketika berkelana ke kota yang khas dengan suhu dinginnya. Langkah yang ditempuh pun akhirnya berakhir dengan obrolan ringan yang penuh makna, dengan lawan bicara yang ternyata memiliki background organisasi yang sama. Tak ada yang serius pada awalnya, namun pertemuan yang bermula dari celetuk-celetuk ringan pada akhirnya memperkenalkan dengan sesosok yang kubilang jenius. Dia yang dikenal bukan orang penting. Namun dibalik penampilan yang bisa disebut tidak meyakinkan, dia memiliki banyak karya buku yang telah diterbitkan berbagai penerbit dan juga telah di-Launchingkan.
            Ketika dicerca berbagai pertanyaan pun, awalnya dia enggan menjelaskan. Namun pada akhirnya dia berhasil menyatakan bahwasanya buku yang berhasil ia terbitkan sekitar 50 buah buku yang salah satunya berjudul ‘filsafat cinta’. Bahkan ketika acara launching bukunya, dia mengundang berbagai jajaran birokrat kampus. Salah satunya dalam sambutannya menyatakan bahwasanya keberhasilan “Jenius” ini bisa menjadi anugerah bisa juga menjadi musibah. Dikatakan musibah dikarenakan system kredit semester (SKS) yang berhasil ditempuh “jenius” ini tidak lebih dari 20 sks.
            Jenius pun menjelaskan dalam obrolannya bahwasanya dia menjadi seperti itu karena didikan salah seorang senior organisasinya. Tidak ada yang istimewa sebenarnya. Setelah ia menempuh jenjang kaderisasi, akhirnya dia pun mendatangi salah seorang seniornya untuk berguru. Awalnya dia pun disuruh berendam di air dingin selama tiga hari berturut-turut. Setelah itu ia pun disuruh memandang daun yang dipetik dari pohon dengan kisaran waktu dua jam setiap hari selama seminggu. Lalu, ia pun disuruh menulis dua lembar kertas HVS bolak-balik. Hanya sesederhana itu yang ia lakukan tanpa tahu maksud yang sebenarnya dari semua itu. Namun satu yang pasti ia berhasil menghasilkan karya seperti ini saat ini.
            Tidak hanya seorang “jenius”, ada lagi seorang gadis yang memiliki kisah tak kalah istimewa dengannya. Kusebut dia Mutiara. Gadis yang pada saat itu duduk di semester tiga dan telah berhasil menjadi asisten dosen (Asdos) di usia sebelia itu. Hampir sama dengan jenius, Mutiara pun awalnya tak mau menjelaskan bagaimana asal mulanya dirinya menjadi seperti ini. Hingga dia pun menjawab bahwasanya setelah ia mengikuti jenjang kaderisasi dia pun mendatangi seniornya untuk menimba ilmu. Awalnya dia pun disuruh memasak, membersihkan, dan mempersiapkan seluruh orang yang berada di basecamp organisasinya selama beberapa minggu. Seiring berjalannya waktu Mutiara pun tumbuh menjadi begitu pandai di bidang akademiknya hingga berhasil menjadi Asdos.
            Mungkin itulah jalan kehidupan yang harus ditentukan. Tak bisa jika menginginkan sukses di keduanya. Karena kemungkinan focus yang dimiliki tersebut akan terbagi. Jadi mulai saat ini tentukan ke arah mana kesuksesanmu, Akademik atau non akademik. Jangan biarkan pikiranmu mengambang diantara keduanya. Apalagi jika keduanya harus musnah bersama kepergian sang waktu. Sama saja dengan membuang-buang waktu dan menyia-nyiakan usia saja.
            Ocehan selanjutnya pun tentang “Rasa”. Apakah kamu sadar apa yang kamu lakukan? Apakah kamu sadar apa yang kamu rasakan? Jika pernah merasa begitu sakit hati karena perihal keluarga, ayolah… gunakan itu menjadi motivasi terkuatmu.
            Jika backgroundmu bukan anak orang kaya, sedang sekarang mereka keluargamu juga tak berpeluang kaya, lantas apa yang kamu banggakan?
Terus terpuruk dalam kemiskinan?
Terus terpuruk dengan kekurangan?
Hantam mereka dengan kesuksesanmu. Jika uang jawaban untuk mereka, silahkan kaya… tak ada larangan untuk itu.
            Untuk mengasah Rasa yang kamu miliki, asahlah ketika sholat. Sadari ketika kamu mengangkat tangan untuk takbir. Sadari saat itu kamu sedang berdiri. Rasakan Allah hadir di hadapan seorang hamba sepertimu..
            Ketika kamu telah berhasil merasakan apa yang ada di sekitarmu, bahkan alam pun akan mengajak bicara padamu. Dia kan menyampaikan semuanya padamu tentag hal yang tak pernah kau ketahui.
            Maka, asahlah rasa yang kamu miliki..
            Sadari semua hal yang belum pernah kamu sadari..
            Lakukan semua hal yang belum kamu lakukan sebelum semuanya terlambat,,,!!!

Giok, 07 feb 2017

Jumat, 03 Februari 2017

welcome

Welcome February...
Waktu demi waktu pun berlalu. Sebulan sudah bersama Januari...
Tak terasa januari pun benar-benar meninggalkan. Januari tak pernah peduli kan punya cerita seperti apa. Namun januari tetap menyimpan sejuta cerita yang takkan mampu teruraikan dengan kata-kata.
Hingga mempertemukan dengan februari yang siap dengan lembaran barunya tuk ditulis kisah yang entah kan seperti apa.
Pun ketika bersama sang malam yang saat itu datang dengan linangan air mata.
Terasa pedih jika dirasakan, namun kan hilang dengan mudahnya jika dilupkan.
Karena seperti itulah kekuatan rasa. Kan mudah hilang jika dilupakan.
Lagi-lagi pun materi.
Mungkin uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang.
Dengan senyapnya mengingatkan akan motivasi yang pernah terucap sendirinya.
Bahwasanya bisa walaupun tanpa uang.
Tak ada kata yang mampu memberi makna.
Lagi-lagi diam adalah jawaban paling tepat.
Dengan sedikit isak yang lirih,
Menahan amarah jua pilu yang menyerang kalbu.
Sekali lagi,
Terimakasih.. terimakasih, dan terimakasih..
Atas kisahnya mengawal februari.
Genggam erat dan jangan pernah lepaskan.
Masa depan dengan bayangan yang penuh akan harap.
Atas semoga yang selalu tersemogakan agar segera disegerakan oleh sang maha segalaNya..
Thanks For Time.
Qtime...
Penghujung malam, 03 feb 2017

tak tau



Aku udah nggak tau lagi apa yang harus kuketahui...
Aku juga tak tau apa yang seharusnya akan ku tulis saat ini.
Karena bahkan tak ada lagi kata yang mampu untuk ku rangkai, walau hanya untuk mengungkapkan apa yang ada di fikiran atau hatiku saat ini.
Kata apapun yang tertulis seakan tak pernah mampu memaknai apa yang sesungguhnya ada.
Aku tak tau lagi..
Kemana waktu akan membawa kaki ini melangkah..
Harus pada siapa
Dan harus kemana lagi
Aku mencari
Semua itu seakan sirna
Aku tersesat
Aku terjebak
Aku tak tau arah
Kemana aku harus menuju
Hati dan fikiranku seakan benar-benar mati
Namun raga ini masih bernyawa
Aku ingin pergi,
Aku tak ingin berada disini
Tapi aku juga tak tau aku ingin berada dimana untuk saat ini
Aku tak ingin ada di dunia
Aku tak ingin ada dalam kehidupan ini
Aku hanya ingin berada dalam khayalan
Dunia impian,
Dunia imajinasiku sendiri
Yang bahkan saat ini tak tau apakah masih ada...

Aku terjatuh...
Namun aku tak ingin ada air mata menemaniku saat ini

Tuhan...
Jika aku boleh memilih, aku tak ingin berada di dunia ini
Aku tak ingin merasakan apapun yang saat ini kurasakan
Andai aku boleh memohon,
Aku tak ingin memiliki hati yang bisa mencintai, menyayangi atau bahkan membenci...
            Aku ingin meminta padaMu Tuhan,
            Bawa pergi semua rasa yang ada padaku saat ini
Aku tak ingin mencintai siapapun
Aku juga tak ingin membenci siapapun
Aku tak ingin ada hati yang tersakiti
Atau menyakitiku..
            Aku lelah Tuhan..
            Lelah selelah-lelahnya..
Mengapa harus ada pertemuan..
Mengapa Tuhan..
Kau harus mempertemukanku dengannya
Mengenalkan dia kepadaku..
Bahkan membawa masuk dalam kehidupanku...
            Aku tak ingin ada nama yang tersimpan..
            Untuk hari ini dan selanjutnya...
Mengapa aku harus mengenal mereka
Jika aku tak pernah tau apa makna semua pertemuan ini..
            Tuhan..
            Jika aku boleh memohon,
            Aku tak ingin bisa mencintai
            Jika semua itu akan kembali pergi..

Kedamean, November 2016