Kamis, 15 Desember 2016

Tak ada jumpa



Terasa begitu lama...
Hati ini tak menyatu denganmu,
Keheningan malam,
Yang selalu menyimpan jutaan misteri..
Tak pernah sedikit pun,
Terbuka sedikit cela tuk menghapusmu dari memoriku..
Aku tak pernah membenci malam..
Yang bahkan tak pernah memiliki rasa benci
Malam selalu menenangkan,
Dengan kisah yang tak pernah berhenti
Bahkan, aku merindukan dia sahabat..
Lama sekali tak bersua dengannya...
Aku begitu berharap padamu sang malam,
Sampaikan salam rinduku padanya..
Begitu rindu hati ini dengan ide-ide jeniusnya.
Tak ingin sebenarnya semua itu berakhir
Namun apalah daya, waktu enggan mempertemukan..
Dengan malam yang pernah terlalui sebelumnya,
Do’aku selalu menyertaimu
Dengan penuh harap
Atas jalan apapun yang kamu lalui
Semoga aku diizinkan
Bertemu dan melintas tapak langkah yang pernah kau temui
Kata-kata motivasi itu selalu terngiang
Semoga mampu membawanya pada hari-hari nyata..
201116

Salam Rinduku



Wahai sang pemilik keabadian
Begitu ingin jiwa ini selalu menyimpan rindu,
Rindu yang selalu menggebu di relung qalbu
Bersama siratan namamu yang penuh syahdu
          Wahai sang penguasa malam
          Yang memiliki malam tanpa batas
          Izinkan aku bersandar untuk sejenak
          Tuk sampaikan sepenggal untaian kisahku
Tak mampu lagi hati ini menahan
Rasa rindu padamu di akhir malam
Sampaikan keluh kesahku
Pada sang Maha Kasih..
          Terkirim rentetan pinta dan harapan
          Termohonkan maghfiroh
          Yang tiada batas
          Atas segala khilaf yang terjalani
Wahai sang penakluk rindu
Pemilik jiwa nan penuh sendu
Tak berhenti raga ini
Memohon pada sang Ilahi Robbi
          Pertemukan jiwa ini
          Dengan kisah yang hakiki
          Tanpa guratan pertentangan
          Hingga tutup usia...

20 November 2016

Sekilas Bayangmu



ArrgGGh...
Sudahlah...
Aci kembali menghempaskan dirinya di atas tempat tidur, sepulang sekolah. Dia merasa sangat lelah. Apalagi setelah mengetahui semua hal yang baru ia dapat dari sms salah satu temannya. Baru saja dia ingin melepaskan semuanya. Namun hanya dalam beberapa detik, Aci kembali melihat sosok lama yang saat itu sedang tak ingin melintas dalam bayangannya.
Aci tak tau lagi harus berbuat apa untuk mengambil sikap pada semua hal yang telah terjadi. Karena bahkan tak ada kata yang mampu diterjemahkan olehnya lagi. Rasa terkuat hanyalah emosi, emosi, emosi semata. Tanpa bisa diketahui alasan apa yang sebenarnya tersimpan.
Dia hanya bisa mengamuk dalam fikirannya sendiri.
“Aku lelah... Aku tak ingin ada yang menggangguku” gumamnya dalam lamunannya. Dia benar tak ingin ada siapapun atau hal apapun yang mengganggunya. Aci benar-benar ingin mengosongkan semua hal yang memenuhi hati dan fikirannya saat itu.
“aku tak berhak mengusirmu, namun jika kau datang untuk saat ini, aku berharap kau tak pernah menyesal karena datang di waktu yang paling tidak kuinginkan” begitulah Aci menuliskan kemarahannya di alam bawah sadarnya pada seorang yang tertulis nama di hp sebagai pengirim sms barusan.
Aci pun menutup kemarahannya dengan sebait do’a..
“Aku berharap My God, aku tak melakukan hal itu padamu. Aku tak ingin kau melangkah pergi bersama percikan api yang kian menggelegar bersama hadirmu”
0171116