Jumat, 16 Oktober 2020

Perubahan Sosial

 Materi Sosiologi Kelas 12 (17 Okt 2020) 


PERUBAHAN SOSIAL

A. KONSEP DASAR PERUBAHAN SOSIAL


1. DEFINISI PERUBAHAN SOSIAL


# Menurut Ahli

a. Samuel Koenig : Perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi yang terjadi pada pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut terjadi akibat pengaruh intern dan ekstern.


b. Selo Soemardjan : Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Perubahan tersebut mempengauhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat.


c. William F. Ogburn : perubahan sosial terjadi ketika unsur materiel memberi pengaruh pada unsur imateriel.


# Pengertian secara umum

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi secara terus menerus yang mencakup sistem sosial (pola pikir, pola perilaku, nilai) dan struktur sosial (lembaga sosial, kelompok, norma) didalam masyarakat.


2. CIRI-CIRI PERUBAHAN SOSIAL


a. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang (dinamis)

b. Perubahan pada satu lembaga akan menyebabkan perubahan pada lembaga lainnya.

c. Perubahan yang cepat (revolusi) dapat menyebabkan disorganisasi dalam kelompok dan bersifat sementara

d. Perubahan sosial tidak hanya mencakup materiel / spiritualnya saja  tapi mencakup keduanya.


3. TEORI PERUBAHAN SOSIAL


a. Teori Evolusi adalah teori perubahan sosial yang terjadi secara bertahap / berurutan dalam waktu yang cukup lama.


Menurut Auguste Comte, hukum tiga tahap yang dialami oleh manusia / masyarakat secara revolusioner :

1. Tahap teologis, pemikiran manusia bahwa semua benda didunia mempunyai jiwa karena kekuatan gaib yang berada diluar kemampuan manusia.

2. Tahap metafisik, tahap transisi teologis menuju positivis.

3. Tahap positivis, kepercayaan terhadap data empiris sebagai sumber pengetahuan terakhir dalam segala bidang.


b. Teori Neoevolusi adalah teori bantahan dari evolusi, karena teori ini membahas bahwa perubahan sosial terjadi tidak secara bertahap tapi secara acak.


c. Teori Revolusi adalah teori perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat secara cepat, perubahan ini bisa menyebabkan suatu perpecahan / konflik.


d. Teori Sistem adalah teori perubahan sosial yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

- makro, membahas dunia secara keseluruhan.

- meso, hanya membahas tiap-tiap negara sendiri.

- mikro, membahas tingkatan yang lebih rendah dari meso.


e. Teori Modernitas adalah teori perubahan sosial yang membahas masyarakat moderen, didalam masyarakat moderen akan ada penemuan-penemuan, lalu penemuan tersebut bisa menyebabkan proses industrialisasi yang orang-orangnya bersifat kapitalis (orang yang kuat akan semakin kuat, orang yang lemah akan semakin lemah).


f. Teori Post Modern / Neomodernisasi adalah teori yang membahas tentang kejenuhan masyarakat moderen, mereka jenuh karena orang-orangnya memiliki sifat egois / individualisme / kapitalisme.


B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN SOSIAL


1. FAKTOR UMUM YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN SOSIAL


a. Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri.

Faktor internal penyebab perubahan sosial :

1. Penemuan Baru

     Didalam penemuan baru terdapat :

      - Discovery : penemuan yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya.

      - Inovasi : penyempurnaan dari discovery.

      - Invention : penemuan baru yang sudah diakui dan digunakan oleh masyarakat luas.


 Penemuan baru didalam masyarakat didorong oleh bebrapa faktor yaitu :

a. Kesadaran individu / masyarakat berkaitan dengan keterbatasan fungsi nilai kebudayaan materiel, dan imateriel.

b. Kualitas sumberdaya manusia / ahli untuk mengolah sumberdaya alam dan teknologi.

c. Muncul rangsangan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam masyarakat.


2. Dinamika Penduduk / Perubahan Sosial

Dinamika penduduk berkaitan dengan pertambahan / penurunan jumlah penduduk yang dipengaruhi oleh kematian (mortalitas), kelahiran (fertilitas), perpindahan (migrasi).


3. Konflik Sosial

Konflik sosial mengakibatkan perubahan sosial. Konflik sosial selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat terutama masyarakat multikultural. Banyak penyebab konflik dalam masyarakat, misalnya perbedaan kepentingan, pola pikir, individu, dan pandangan politik.


4. Pemberontakan

Pemberontakan dapat menyebabkan perubahan besar dalam masyarakat, misalnya Revolusi industri di inggris.


b. Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat.

Faktor eksternal penyebab perubahan sosial :

1. Pegaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Pertemuan dua kebudayaan atau lebih yang memiliki perbedaan latar belakang budaya dapat menyebabkan perubahan sosial budaya. Perubahan tersebut dapat terbentuk melalui proses asimilasi (penggabungan bebrapa budaya menjadi budaya baru), atau akulturasi (penggabungan beberapa budaya tanpa menghilangkan budaya aslinya).

- Apabila pengaruh kebudayaan bersifat damai dan tanpa paksaan disebut penetration passifique. Hasil dari pengaruh tersebut dinamakan demonstration effect.

- Apabila kebudayaan masuk dengan paksaan dinamakan penetration violent.

- Apabila hubungan antar kebudayaan saling menolak karena kedudukan yang seimbang disebut cultural animosity.


2. Peperangan

Peperangan yang muncul antar kelompok / antar negara dapat mengakibatkan perubahan sosial, karena pihak yang menang dalam peperangan memiliki keleluasaan untuk menguasai pihak yang kalah.


3. Bencana Alam

Dapat menyebabkan masyarakat disuatu wilayah harus berpindah tempat tinggal sehingga mengakibatkan perubahan sistem hidup dan perubahan struktural.


2. FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN SOSIAL


a. Kontak dengan kebudayaan lain

Kontak budaya yang mengarah pada interaksi memberi dampak positif, yaitu mengurangi prasangka negatif terhadap kebudayaan lain dan mencegah konflik sosial.


b. Sistem pendidikan yang maju

Pendidikan penting bagi masyarakat karena dapat membuka pikiran dan wawasan untuk melakukan perubahan sosial kearah kemajuan.


c. Sikap menghargai hasil karya

Penghargaan dapat memberi semangat untuk berinovasi.


d. Keinginan untuk maju

Perubahan terjadi karena adanya keinginan, pengharapan. Dorongan dalam diri sendiri untuk memperbaiki keadaan merupakn salah satu faktor pendorong perubahan sosial.


e. Sistem lapisan terbuka masyarakat

Sistem lapisan sosial terbuka memberi kesempatan setiap orang yang berkompeten untuk melakukan perubahan status sosial dalam hibupnya.


f. Peduduk yang heterogen

Penduduk heterogen memiliki kesempatan lebih besar untuk melakukan kontah budaya dengan masyarakat lain.


g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan


h. Orientasi pada masa depan

Masyarakat yang berorientasi pada masa depan selalu mengedepankan sikap terbuka untuk menerima dan menyesuaikan nilai sosial berdasarkan perkembangan budaya global.


3. FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL


a. Kontak sosial dengan masyarakat lain yang kurang

Masyarakat yang tinggal didaerah terpencil sering mengalami keterbatasan akses jangkauan publik seperti sarana transportasi dan komunikasi.


b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat

Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat dapat dipengaruhi oleh, sikap hidup masyarakat yang tidak ingin berkembang, keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan yang lebih baik, akses pendidikan yang tidak merata.


c. Sikap masyarakat tradisional

Masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat, mereka dipimpin oleh kepala adat yang memberi batasan-batasan tertentu agar nilai-nilai adat tetap terjaga. Hal ini mengakibatkan masyarakat sulit berubah menuju kehidupan yang lebih moderen.


d. Keinginan yang tertanam kuat

Orang yang memiliki kedudukan tinggi memiliki keinginan untuk mempertahankan kedudukan tersebut. Sikap tersebut dipengaruhi keinginan untuk tetap memperoleh fasilitas yang  disediakan organisasi kerja. Hal tersebut dapat menghambat perubahan status masyarakat yang memiliki kedudukan lebih rendah untuk masuk pada kedudukan yang lebih tinggi.


e. Perasaan takut terjadi kegoyahan pada kebudayaan sendiri

Masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan rendah  sering mengalami ketakutan ketika ada hal baru yang masuk dalam kebudayaannya. Ketakutan tersebut disebabkan kekhawatiran terjadinya keguncangan pada kebudayaan yang dianggap sudah mapan dan berkembang dengan baik.


f. Stereotip terhadap nilai budaya

Perasangka buruk / stereotip berkembang karena masyarakat selalu memberi penilaian negatif terhadap budaya baru yang masuk.


g. Adat kebiasaan yang tertanam kuat

Adat kebiasaan yang tertanam kuat menyebabkan perubahan sosial sulit terwujud karena mendorong pola pikir masyarakat bertahan pada konsep hidup konservatif.


Rabu, 14 Oktober 2020

Budidaya untuk lebih mencapai ketahanan pangan ternak

 Materi Prakarya (15 Okt) 

 


Budidaya Untuk Lebih Mencapai Ketahanan Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia. Menurut UU Pangan Nomor 18 Tahun 2012, pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman. 


Budidaya Untuk Lebih Mencapai Ketahanan Pangan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Nutrisi yang dibutuhkan manusia terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Nutrisi yang dibutuhkan akan terpenuhi dengan baik jika mengkonsumsi sumber pangan beragam. Sumber pangan terdiri dari pangan nabati dan pangan hewani. Pangan nabati berasal dari tanaman, sedangkan pangan hewani berasal dari hewan terutama lemak dan protein sehingga dalam kehidupan sehari sering dikenal lemak dan protein nabati serta lemak dan protein hewani. Semua jenis nutrisi yang dibutuhkan harus dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dan seimbang. 


Saat ini pola konsumsi pangan masyarakat sudah berubah. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi untuk tumbuh kembang serta peningkatan pendapatan cenderung mendorong peningkatan konsumsi bahan pangan yang menjadi sumber protein dan lemak, seperti ikan, telur, daging, dan susu.


Indonesia adalah satu negara yang berpendudukan besar sehingga jumlah pangan yang dibutuhkan juga besar. Usaha pemenuhan pangan menjadi persoalan penting bagi Bangsa Indonesia. Tingkat pertumbuhan penduduk harus disikapi secara serius untuk memenuhi kebutuhan pangan bangsa Indonesia sehingga ketahanan pangan dapat terwujud. 


Menurut Undang-Undang RI nomor 7 tahun 1996 tentang Budidaya Untuk Lebih Mencapai Ketahanan Pangan adalah suatu kondisi dimana setiap individu dan rumah tangga memiliki akses secara fisik, ekonomi, dan ketersediaan pangan yang cukup, aman, serta bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan seleranya bagi kehidupan yang aktif dan sehat. Terdapat tiga pilar utama dalam ketahanan pangan, yaitu: ketersediaan yang cukup, distribusi yang lancar dan merata, serta konsumsi pangan yang aman dan berkecukupan gizi bagi seluruh individu masyarakat. Agar dapat memenuhi kebutuhan individu dan/atau keluarga agar dapat memperoleh akses pangan baik secara fisik, maka proses distribusi pangan yang lancar dari produsen hingga ke pasar konsumen menjadi persyaratan yang utama. 


Di antara ketiga pilar ketahanan pangan, usaha untuk meningkatkan produksi pangan mendapat perhatian lebih banyak. Setelah dapat meningkatkan produksi pangan, maka tahap berikutnya adalah mendistribusikan pangan yang dihasilkan. Sebaran wilayah produksi pangan dan wilayah konsumsi sangat luas sehingga distribusi pangan sangat penting agar pangan dapat diperoleh oleh konsumen. Distribusi pangan tidak terlepas dari aspek pemasaran.

Jumat, 02 Oktober 2020

Perubahan Sosial dan Dampaknya

 Materi Sosiologi (3 Oktober) 


Selo Soemardjan, mengatakan bahwa globalisasi adalah proses terbentuknya sistem komunikasi dan organisasi antara masyarakat yang ada di seluruh dunia. Salah satu faktor yang memengaruhi globalisasi termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Tapi, globalisasi tentu memiliki dampaknya terhadap masyarakat, salah satunya dari sisi perubahan sosial.


Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah peralihan menuju ke arah yang berbeda dalam kehidupan masyarakat. Perubahan dalam berbagai aspek dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif, termasuk globalisasi.


Dampak Positif Globalisasi

Globalisasi telah memudahkan masyarakat Indonesia untuk berhubungan dengan masyarakat di negara-negara lain. Salah satunya adalah mempercepat penyebaran informasi serta komunikasi. Hal ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, khususnya internet. Lewat media sosial, misalnya, kita dapat mengetahui peristiwa yang baru saja terjadi di belahan Bumi lain hanya dalam hitungan menit.


Selain itu, globalisasi juga membantu kita dalam beraktivitas sehari-hari lho. Misalnya saja kita bisa mendapatkan tips-tips untuk memasak dari video yang diunggah oleh orang Eropa. Orang di negara-negara yang berbeda tentu menjalani kehidupan yang berbeda pula dengan kita sebagai orang Indonesia. Menggunakan internet, kita bisa mengetahui kebiasaan mereka dan jika kita dapat meniru hal-hal yang baik, tentu akan memudahkan kehidupan kita.


Berkat globalisasi, penyebaran informasi, komunikasi, dan teknologi baru juga dapat meningkatkan produktivitas industri. Semakin tinggi produksi, tentu perusahaan memerlukan lebih banyak tenaga kerja. Hal itu kemudian berdampak pada peningkatan lapangan pekerjaan.


Dampak Negatif Globalisasi

Walaupun globalisasi memberikan hal-hal positif, ada beberapa dampak yang berakibat buruk bagi perubahan sosial. Yang rentan menerima akibat negatif dari globalisasi adalah budaya lokal. Jika masyarakat lebih menyenangi budaya luar, orang-orang yang mampu meneruskan budaya tradisional akan berkurang. Karena itu, kita harus memiliki kesadaran untuk mencintai budaya sendiri agar tidak terganti oleh budaya asing.


Selain itu, kita juga mulai membanding-bandingkan kondisi di Indonesia dengan di luar negeri. Walaupun hal tersebut dapat memotivasi agar kita menjadi negara yang lebih baik, ada pula saat ketika kita iri melihat bangsa lain. Bagi penguasa, kondisi itu dapat meningkatkan rasa haus akan kekuasaan dan keinginan untuk menguasai daerah tersebut.


Terakhir, gencarnya perkembangan teknologi juga membawa berita buruk bagi lingkungan. Pabrik-pabrik yang semakin banyak untuk memenuhi permintaan akan produk digital akan menghasilkan polusi yang juga meningkat. Sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan perangkat digital akan dikeruk habis-habisan dan dapat menyebabkan kelangkaan.