Rabu, 04 Oktober 2017

Bualan Sempurna


Ketika hati tak mau tau tentang Cinta
Cinta hadir menyapa hati
Bahkan mulailah mengetuk pintu hati
Bahkan secara langsung menyatakan datang untuk bertamu
Hingga pada akhirnya membuat sang hati mulai terbuka
Tak lain dan tak bukan, hanya untuk menyambut tamu hati
Yang tlah meminta izin untuk masuk
Membuat sang hati ingin menerimanya,
Selaku tamu hati dengan jamuan yang istimewa
Tak mudah memang saat itu bagi sang hati
Untuk membawa tamunya masuk dan singgah
Dengan penuh hati-hati,
Sang hati akhirnya mulai membuka pintunya
Karena kesungguhan dari kedatangan sang tamu
Jua karena tawaran kesungguhan menjadi tambatan hati
Namun...
Seiring berjalannya waktu,
Saat sang hati secara perlahan belajar menerima tamu hatinya
Dengan penuh kesungguhan, Dan ketulusan
Untuk mengusahakan komitmen bersama
Kini tlah sia-sia
Sang hati yang mulanya mengunci pintunya begitu rapat,
Telah perlahan membuka serta berusaha menerima
Tak lupa juga berusaha membuat sang tamu tetap bertahan di dalamnya
Kini hanya kisah semata...
Entah perihal apa yang membuat itu terjadi
Namun dengan alunan yang begitu sederhana,
Sang tamu hati ingin pamit pergi begitu saja
Meninggalkan pintu sang hati yang tlah terbuka
Sang hati pun berusaha menahan kepergian itu
Tak lupa jua memohon kepada sang pemilik cinta yang tlah menganugerahkan rasa yang begitu indah
Semudah itukah meninggalkan,
Setelah sebelumnya begitu gigih mengetuk pintu yang kuncinya mulai berkarat
Untuk memilih bertamu dan tinggal di dalamnya
Kini dengan mudahnya membuat semua itu jadi masa lalu
Dengan mudahnya melupakan pilihan itu
Lantas anggapan apa yang pantas untuk tamu hati
Yang membuat harapan menjadi bualan sempurna...

Margorejo, 26 September 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar