Rabu, 09 November 2016

Kemarahan Ara

              Ara kembali termenung pagi itu. Dia pun memilih tempat duduk di pojok belakang kelas. Sepertinya ada suatu hal yang tengah menganggu fikirannya. Hingga secara tiba-tiba dia merasa mood-nya sangat tidak baik. Fikirannya pun berkelana, entah kemana. Meski dari luar ia terlihat fokus, tapi dalam benaknya tersimpan banyak fikiran yang melayang.
              Satu hal yang terpecahkan oleh Ara. Dia berhasil mengetahui apa yang membuat mood-nya tiba-tiba berubah selama beberapa hari terakhir. Ternyata dia kedatangan tamu bulanan khasnya. “Jadi mungkin kemarin-kemarin adalah masa PMS, makanya kok aku ngerasa emosiku lebih tinggi dan tidak stabil,” Gumamnya dalam hati.
              Apalagi pagi itu Ara lebih dibuat emosi oleh seorang teman perempuannya saat bertemu di Lobby Fakultasnya.
“Ka, jangan lupa bawa tugas hari ini ya,”Kata Ara.
“Ha..? Tugas apa? Bukannya hari ini kamu janji nganterin aku ke Royal Plaza?” Balas Ika dengan nada tak merasa bersalah.
              Tanpa banyak bicara, Ara pun meninggalkan Ika yang masih terpaku dengan pertanyaannya. Dia udah nggak bersemangat menjawab pertanyaan temannya tersebut.
“Hmmm.... terserah deh, waktunya ngumpulin tugas dilupain, malah minta aneh-aneh. Makanya punya otak tuh di Manajemen. Biar bisa ngatur mana tugas, mana prioritas atau yang lain, pacaran mulu sich,” Gerutu Ara mencaci maki dalam hati.
              Ara merasa berada di titik emosi yang paling tinggi. Ara pun memilih meninggalkan temannya dan langsung menuju ke kos temannya yang lain. dia ingin mencari suasana yang berbeda dari sebelumnya. Satu hal lain, Ara ingin mengembalikan mood-nya yang telah benar-benar rusak sejak pagi itu.

              Dia tak ingin orang-orang di sekitarnya menjadi korban pelampiasan amarahnya. Dia berusaha mengendalikan emosi yang semakin menjadi. Karena satu hal penting dalam hidup Ara yaitu “Kedewasaan seseorang terlihat dari manajemen emosi yang dia miliki”. Hal itulah yang menjadi motivasi untuk Ara dalam mengambil langkah yang harus ia tempuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar