Rabu, 09 November 2016

Masih aktiviskah dikau?

Ketika aktivis tak lagi mencintai pengetahuan, lantas seperti apa dia memaknai dirinya sebagai seorang aktivis?
Apalagi di era yang begitu modernis, yang bertuhankan teknologi. Harus bertahan dengan kekosongan intelektual.
Status mahasiswa yang begitu lekat dengan aktivitas kajian dan diskusi, akankah musnah?
Karena seperti yang kita ketahui,
Kampus saat ini bagaikan mesin pencetak pengangguran.
Yang dijunjung tinggi bukanlah mereka yang hobby berdiskusi, melainkan mereka yang ahli mencetak rupiah.
Mahasiswa didoktrin para birokrat kampus untuk menjadi pengusaha sesukses mungkin.
Mahasiswa diperintah untuk patuh pada dosen di kelasnya, datang dan pulang tepat waktu.
Lantas apa bedanya mahasiswa dengan pegawai kantor?
Dimana kajian-kajian intelektual yang dulu melekat pada seorang mahasiswa?
Bahkan terdapat pernyataan “Jika kaum intelektual telah lenyap dari suatu organisasi, maka sisanya adalah Sampah”

Lebih tepatnya ialah “Sampah Masa Depan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar